Tabahkanlah hatiku yang rapuh ini,
...agar aku tetap meyakini yang ku tahu sebagai yang benar,
ikhlas melakukan yang ku tahu harus ku lakukan,
sabar menghadapi orang-orang yang sulit,
Ingin rasanya aku menyerah, melepaskan ini semua dan membiarkan diriku hilang dalam ketidak-pedulian.
pagi itu sungguh sangat berat bagiku untuk memulai semua kegiatan ku. sungguh lukaku semalam belum sembuh, menyerah, adalah kata yang tepat menggambarkan kemelut hatiku yang bercampur emosi disertai dengan rasa kagum karna kelicikan seseorang yang berhasil membuat saya terpuruk.
berawal dari sebuah sms di dalam telepon genggam saya, sesaat setelah hp saya berdering saya buka daan nyeess begitulah gambaran hati saya saat itu, sedikit kecewa, sedikit terbakar emosi dan sedikit terkaget, "maaf ndra gua ngekhianatin lu selama ini gua ngedeketin dia dibelakang lu"
seorang teman tega melakukan itu kepada saya. sebuah rasa hormat saya hilang seketika kepada orang itu..
wanita yang selama ini saya tunggu dan saya harapkan kembali , ternyata dengan kelihaian dan kecerdikan seseorang , bisa terenggut hatinya ,,
kecewa, emosi dan terkagum kagum dengan sosok teman terhormat itu..
tapi saya tidak rela membiarkan jiwa baik saya rusak. sesaat saya berdoa ,
Tuhan, lapangkahlah dadaku, teduhkanlah wajahku, dan tinggikanlah derajatku.
dan saya hanya berharap "dia" suatu saat mengerti keadaan saya .
rasa sakit itu masih terasa hingga sekarang setelah 4 bulan lamanya kejadian tersebut.
sebuah pelajaran saya petik dari itu bahwa " teman memang segalanya tetapi hati - hatilah dan jangan terlalu dekat dengan teman, di saat dia butuh kita wajib ada tapi jangan biarkan diri kita terperosok jauh kedalam kebaikan kita kepada seorang teman"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar