aku, aku tak sempurna, aku lemah, aku ringkih. seperti matahari yg tertutup oleh awan gelap, seperti senja yg terhalang asap, dan seperti bintang yg terhalang oleh gemerlapnya lampu dunia.
disaat tak ada kata lagi yg mampu mengkondisikan suasana batin ku, disaat itu lah sempurna mengambil seluruh martabatku. aku, aku hanya bisa terenyuh dalam ramainya suasana sekitarku. disaat semua orang mengeluh - eluh kan sempurna, disaat itu juga bibirku membeku, lidahku getir, fisik ku terguncang. entahlah, ini persepsiku, persepsi dalam sebuah tanya jawab dalam diskusi instropeksi ku.
saat menghela nafasku dan membasuh muka pucatku, aku teringat namamu, nama yg terukir dari sebuah tinta dan seakan bergerak dan terus bergerak mengikuti coretannya. coretan yg menurutku sangat indah. indah yg mewarnai setiap nafas ku, coretan yang membuat aku sedikit mengerti arti kata sempurna itu. dalam ketidak sempurnaanku, aku merasa sedikit lebih sempurna ketika teringat raut wajahmu, ketika ketidaksempurnaanku merasa sedikit bermakna, dan ketika makna itu tumbuh dalam ketidak sempurnaan.dan dalam ketidak sempurnaan itulah aku berfikir, aku memang tidak sempurna, tapi setidaknya aku merasa lebih sempurna karenamu, dan akupun akan berusaha menjadi yg sempurna karenamu.
Senin, 09 April 2012
Senin, 02 April 2012
kamu
malam ini (2/4) ditemani secangkir kopi abc mocca yg hangat. aroma mocca yg khas menyambangi indera penciumanku, tak lupa sebatang rokok gudang garam filter dengan cengkeh dan tembakau-nya yg khas. bisingnya suara mesin kipas angin, dan guyuran sinar lampu kamarku sepertinya membuat ramai malam yg hening ini.
dalam hembusan pertamaku di rokok ini, pikiranku terperangah. senang, bahagia, senyum, tawa semua terlukis dibenak ku. ya, aku memang sedang memikirkan mu. senyum mu, tawamu, candamu itu yg membuat suasana peralatan rohaniahku seakan menari. entahlah menari atau sedang bernyanyi.
kamu, sebuah suku kata yg buat aku mendeskripsikan semua raut wajahmu. kamu bukan sekadar cantik untukku, tapi kamu adalah fisik yg dikirim oleh Tuhan untuk menemani sepiku, rapuhku, bahkan senyum getirku.
kamu, kamu adalah emosi ku, emosi disaat semua orang mengandalkan logika. logika untuk menggambarkan
sosok sempurna. disaat mayoritas manusia hanya mengandalkan logikanya, aku lebih menghargai emosiku. ya emosiku, emosiku adalah kamu.
kamu, sulit untuk memberitahu semua manusia dengan sebuah kata, bahkan kalimat yg dapat mendeskripsikan hati kamu, mungkin mudah untuk mendeskripsikan fisikmu. tapi sangat mudah untuk dirasakan bagiku, kamu adalah perasaan ku, perasaan bahagiaku, senyumku dan tawa ku.
kamu, kamu adalah suku kata yg mendeskripsikan indahnya fisikmu, emosiku, dan kamu adalah perasaanku. :)
Langganan:
Komentar (Atom)